Sebelum pandemi, berkunjung ke restoran dan cafe menjadi bagian dari gaya hidup kita ya Sobat Filmaria. Bertemu teman, berkumpul keluarga hingga meeting kantor biasa kita lakukan di restoran atau cafe. Namun, semua itu berubah sejak pandemi terjadi. Karena menjadi tempat bertemu dan berkumpulnya orang-orang yang mana merupakan pemicu penyebaran virus Covid-19, cafe dan restoran termasuk dalam tempat-tempat yang harus dibatasi operasionalnya.
Nah, agar bisnis kuliner seperti restoran dan cafe tetap berjalan, ada penyesuaian atau adaptasi untuk merespon aturan protokol kesehatan. Apa saja ya sobat penyesuaian-penyesuaian tersebut? Yuk kita simak pembahasan adaptasi desain interior cafe/restoran di masa pandemi berikut.
Menerapkan pengaturan sirkulasi udara
Desain bangunan cafe/restoran harus mengutamakan bukaan sirkulasi udara alami di seluruh area. Untuk sirkulasi udara alami ini misalnya dengan menerapkan cross ventilation (ventilasi silang). Ventilasi silang merupakan bukaan jalur udara berupa jendela, pintu atau ventilasi yang saling berhadapan dalam satu ruangan. Dengan ventilasi silang, udara kotor yang ada di dalam ruangan akan terbawa keluar dan digantikan udara bersih.
Untuk bangunan cafe/restoran dengan lebih dari dua lantai, bisa menerapkan bukaan berupa void. Void merupakan ruang kosong yang berada diantara lantai atas dan lantai bawah yang digunakan untuk mengatur sirkulasi udara agar suhu di dalam ruangan tetap sejuk.
Adanya bukaan yang cukup di bangunan cafe/restoran ini juga bisa memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan. Sehingga selain untuk menerapkan protokol kesehatan bisa sekaligus menghemat energi listrik.
Terdapat foyer (ruang penyambut)
Jika dulu tempat cuci tangan di cafe/restoran hanya ada di pojokan atau di sudut ruang seadanya, maka berbeda di masa pandemi sekarang ini. Kini, area cuci tangan menjadi ruang penyambut (foyer) di cafe/restoran. Sebelum masuk cafe/restoran, pengunjung diwajibkan untuk cuci tangan dan dicek suhu tubuhnya.
Mengatur jarak antar meja
Tata letak furniture meja dan kursi cafe/restoran di masa pandemi diberi jarak 1,5-2 meter antar meja. Selain jarak antar meja, jarak antrian antar pengunjung saat memesan menu juga harus diperhatikan sobat. Untuk jarak antrian antar pengunjung adalah 1,5 meter.
Extend ke area outdoor
Bagi cafe/restoran yang memiliki area luar ruangan, tentu bisa menggunakan area ini untuk area makan. Akhir-akhir ini juga telah banyak bermunculan cafe/restoran yang mengusung konsep outdoor. Konsep tersebut cukup berhasil menarik minat pungunjung karena sirkulasi udara lebih terjamin dan minim resiko tertular virus.
Bagaimana kalau cafe/restoran tidak punya area luar ruangan ya sobat? Di Eropa dan New York, area pedestrian telah dimanfaatkan untuk area makan di cafe/restoran selama pandemi ini. Mungkinkah ini bisa diterapkan di Indonesia? Jika owner cafe/restoran ingin menerapkannya, tentu harus dengan regulasi dan dukungan dari pemerintah ya.
Pemilihan furniture perlu diperhatikan untuk penggunaan di area outdoor cafe ini sobat. Pilih material furniture yang kuat dan memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca luar ruangan, contohnya furniture besi cor seperti di bawah ini.
Nah, itulah penyesuaian-penyesuaian atau adaptasi desain interior cafe/restoran di masa pandemi ini ya sobat. Adaptasi tersebut diperlukan agar bisnis F&B seperti cafe dan restoran tetap bisa berjalan namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Semakin ketat protokol kesehatan yang diterapkan di cafe/restoran, tentu semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk datang ke cafe/restoran.
085-313-123-123
Info Harga & Desain